Setelah mendapatkan dasar pengetahuan fotografi bagi seorang fotografer kali ini kita akan mengetahui macam macam teknik fotografi yang dapat di pelajari dan di terapkan dalam keadaan tertentu untuk menjadi seorang fotografer yang profesional.
Teknik High Speed Photography
Teknik dasar fotografi ini menggunakan teknik kecepatan sebagai unsur utamanya. Foto atau gambar yang dihasilkan dari teknik ini merupakan gambar yang didapatkan dalam waktu yang sangat amat cepat. Timing dari pengambilan gambar menjadi faktor kunci utama dalam teknik fotografi ini. seorang fotografer harus mampu memotret percikan air, sebuah balon meledak, atau buah yang di celupkan ke air misalnya. adalah contoh penerapan teknik dasar fotografi High Speed Photography atau kita biasa sebut jyga dengan Fotografi Kecepatan Tinggi.
Tujuan dari teknik fotografi kecepatan tinggi ini adalah memotret objek yang bergerak dengan cepat yang hanya dapat dilihat oleh kasat mata. Untuk mempelajari teknik fotografi ini, kita harus bisa memotret peristiwa dengan mengikuti alur urutan yang dapat diprediksi. Atau kita harus mampu mendeteksi trigger, menunggu event lalu tekan tombol shoot.
Misal, untuk memotret setetes air yang jatuh mengenai permukaan, pertama yang perlu Sobat ketahui adalah waktu ketika tetesan itu akan mulai jatuh. Berikutnya, Sobat buat penundaan (delay) antara trigger dan event setelah itu ambil gambar.
Ada dua cara untuk melakukan high speed photography dengan timer yaitu pertama menggunakan shutter kamera dan cara kedua menggunakan flash elektronik.
Tilt-Shift Photography
Teknik Tilt-Shift fotografi adalah teknik manipulasi pergeseran (shift) serta kemiringan (tilt) yang dilakukan pada lensa, relatif terhadap posisi sensor kamera. Dengan tujuan adalah agar dihasilkan hasil gambar dengan perspektif yang berbeda juka dibandingkan dengan tanpa melakukan teknik manipulasi ini.
Kenapa disebut perspektif yang berbeda ini karena memang aturan dasar seperti Depth of Field (DoF) dan wide curve yang dihasilkan akan nampak “tidak wajar”. Misal: DoF yang harusnya bernilai relatif berdasarkan jarak objek dengan kamera, dan Tilt-Shift tidak selalu demikian.
Teknik dasar fotografi tilt shift ini juga membutuhkan pergerakan khusus dan kamera yang berukuran sedang, selain itu juga teknik ini membutuhkan lensa khusus. Pada Dasarnya teknik Tilt akan memberikan hasil gambar tajam, dan shift akan menghasilkan gambar yang blur dengan halus.
Black and White Photography
Seperti yang kita ketahui Teknik dasar fotografi ini mempunyai hasil foto atau gambar yang warnanya hitam dan putih. Memotret foto hitam putih dapat dilakukan dengan sangatlah mudah dengan mengubah settingan pada kamera anda menjadi monokrom, satu warna, yaitu hitam atau putih. Ya memang terdengar mudah, tapi ada beberapa unsur lainnya yang perlu diperhatikan dalam teknik fotografi hitam putih atau monocrom.
Salah satu unsur yang perlu diperhatikan diantara lain adalah cahaya dan komposisi foto. Pencahayaan merupakan faktor utama karena warna hitam putih sangat membutuhkan cahaya untuk menangkap shadow atau bayangan dari objek. Komposisi dalam foto juga faktor yang tak kalah penting karena keselarasan dari kedua warna hitam dan putih adalah faktor mengapa foto monkrom menjadi indah dan baik.
Warna hitam putih dalam fotografi merupakan penciptaan suatu gambar monokromatik dengan menggunakan teknik dasar fotografi. Dengan penggunaan kamera film tradisional ataupun kamera digital. Cahaya dalam foto hitam putih ini memengaruhi media gambar sedemikian rupa untuk membuat jejak permanen adegan pada media tersebut. Dan kemudian Media ini diolah untuk membuat gambar akhir atau foto.
Motion Blur Photography
Adalah teknik fotografi yang objek utama nya adalah bebagai benda bergerak dengan latar atau background yang blur. Misalnya kendaraan berjalan. pada teknik ini kita harus dan harus memfokuskan objek yg sedang bergerak. . Saat pemotretan, fokuskan pada objek, lalu ikuti gerakan objek tersebut degan menggeser arah kamera searah dengan gerakan objek.
Teknik motion blur memiliki ciri yang hampir serupa dengan teknik dasar fotografi High Speed, Teknik ini juga memanfaatkan kecepatan dari suatu objek yang bergerak. Namun perbedaannya adalah pemotretan teknik motion ini sedikit lebih mudah dari teknik high speed. Untuk mengambil sebuah foto dengan teknik motion blur dapat dilakukan dengan kamera biasa yang diseting slow shutter speed.
Infrared Photography
Teknik dasar fotografi ini pada dasarnya adalah mengambil gambar dengan menggunakan cahaya infrared, tapi pengambilan cahaya infrared tersebut tidak semuanya infrared. Penggunaan tersebut dapat diatur pada settingan kamera anda masing-masing. Alat yang diperlukan untuk membuat fotografi infrared adalah: Kamera digital dengan sentivitas yang baik terhadap infrared.
Filter kamera yang jelas (contohnya adalah wrattten 89B filter).Image processing software.
Night Photography
Melakukan pengambilan foto dimalam hari juga mempunyai tekniknya sendiri. Tekniknya adalah dengan mengandalkan pencahayaan dan timing dalam melakukan foto. Cahaya dapat dibuat sendiri dengan menggunakan lampu karena pada malam hari tidak ada matahari. Hasil dari teknik dasar fotografi malam hari akan ditentukan dengan apertur yang disesuaikan dengan timing foto.
Macro Photography
Makro pada dasarnya adalah teknik dasar fotografi yang dilakukan secara dekat kepada benda yang lebih kecil. Makro membutuhkan lensa makro dan kamera yang mendukung foto makro pada dasarnya, sebenarnya juga dapat dilakukan dengan lensa normal tetapi tidak sebaik makro. Lensa – lensa makro diantara lainnya adalah lensa makro, lensa makro zoom, lensa close-up.
Panoramic Photography
Teknik dasar fotografi panorama adalah teknik untuk mendapatkan foto lingkungan sekitar secara luas. Foto panorama ini dapat diambil dengan menggabungkan beberapa foto secara horizontal menjadi satu foto. Mengambil foto ini dapat menggunakan kamera atau menggunkan smartphone. Khusus penggunaan kamera disarankan menggunakan tripod karena membuat gambar menjadi stabil dan tidak goyang.
Low Light Photography
Penggunaan cahaya dalam fotografi menjadi dasar utama dalam setiap teknik dasar fotografi. Foto dengan intensitas cahaya kurang pun memunyai tekniknya sendiri untuk menghasilkan gambar yang baik. Pada halnya teknik ini sangat mirip dengan foto dalam malam hari tapi perbedaannya adalah low light tidak harus menunggu malam tiba.